4 Kesalahan Besar Pengelolaan Uang yang Anda Lakukan
Tak semua orang bisa mengelola uang dengan baik. Banyak di antara kita yang tak punya tabungan, tak punya dana darurat, dan tenggelam dalam tumpukan utang. Kami bertanya pada pengusaha dan blogger finansial Fitz Villafuerte: apa kesalahan utama kita, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya?
1. Kita memprioritaskan pengeluaran daripada simpanan sehingga tidak menyisakan apapun.
“Setiap mereka mendapatkan gaji mereka, mereka biasanya membelanjakan terlebih dahulu, dan kalau ada sisanya, itulah yang akan mereka tabung,” kata Fitz Villafuerte. “Pada umumnya, tidak ada yang tersisa pada akhir bulan.”
Solusi: Balik prosesnya. Pertama pisahkan sebagian dari gaji Anda untuk menabung, kemudian silakan habiskan sisanya. Villafuerte juga merekomendasikan untuk minta HRD perusahaan Anda untuk membantu: “Kamu bisa mendebet tabungan Anda secara otomatis. Minta HRD Anda untuk mengirimkan sebagian dari gaji Anda ke rekening lain di bank penggajian (payroll) kantor Anda.” Metode proaktif ini membuat menabung tidak begitu menyusahkan. “Dengan begitu Anda tidak merasa kalau Anda menabung,” kata Villafuerte. “Kamu tidak merasa bersalah jika menghabiskan apa yang tersisa. Menabung terasa lebih ringan dan menguntungkan.”
[sam_ad id=”1″ codes=”true”]
2. Kita berinvestasi sebelum membuat dana darurat.
Villafuerte mengamati kalau kesalahan kedua yang sering dilakukan orang ketika mereka mendapatkan uang ekstra adalah berinvestasi sebelum mereka menyisihkan sebagian untuk dana darurat. “Mereka tidak menggunakannya terlebih dahulu untuk menyiapkan dana darurat,” katanya. Dana darurat adalah fondasi dasar dari portfolio setiap orang, yang jumlahnya adalah: uang senilai enam kali biaya pengeluaran bulanan rumah tangga Anda, disimpan untuk kebutuhan darurat.
Solusi: Villafuerte merekomendasikan memiliki dana tersebut sebelum Anda menginvestasikan uang Anda. Bukannya dia tidak menganggap penting untuk membuat uang Anda bertambah, namun seperti masalah sebelumnya, masalah yang akan dihadapi ini adalah sesuatu yang merupakan prioritas. “Biaya rumah sakit, perbaikan mobil atau rumah yang mendadak tidak bisa Anda kesampingkan.” Tanpa adanya dana darurat, kamu akan mencari utang atau mencairkan investasi Anda dengan segera.
3. Kita menghindari bursa saham.
Villafuerte menganggap bursa saham disalahartikan banyak orang. “Ketika Anda berbicara mengenai bursa saham, orang berpikir mengenai perdagangan saham, dan mereka jadi ketakutan, karena mereka pikir itu seperti berjudi,” jelasnya. “Itu alasan mengapa hal itu kurang diberdayakan sebagai kendaraan investasi.”
Selalu ingat: Perdagangan saham hanya merupakan sebagian kecil dari bursa saham. “Terdapat juga investasi bursa saham, yang lebih berupa jangka panjang,” papar Villafuerte. “Jika warga lebih terdidik mengenai investasi [mengenai membeli saham atau menahannya untuk lima sampai tujuh tahun] Anda akan melihat kalau Anda mendapatkan lebih banyak dibandingkan jika Anda hanya menaruh uang Anda di deposito berjangka.”
Namun Vilafuerte tidak mau memberikan nasihat mengenai bursa saham. Ia lebih memilih untuk mereferensikan brokernya: “Mereka menawarkan seminar gratis mengenai investasi bursa saham.” Terdapat banyak masukan berkualitas di luar sana — namun Anda harus teliti mengenai hal itu.
4. Kita mendapatkan saran finansial dari orang yang salah.
Villafuerte telah melihat ini terlalu sering — pengusaha baru yang bertanya kepada temannya untuk nasihat bisnis gratis dan kena batunya. “Kita suka mengambil jalan pintas,” tambahnya. “Mereka tidak melihat segala hal dari segi bisnis; mereka tidak bertanya kepada seorang pengusaha, ‘bagaimana Anda menjalankan bisnis Anda?’ jadi hal itu meningkatkan resiko kegagalan mereka.”
Selalu ingat: Ada alasannya mengapa informasi tertentu gratis dan mudah didapatkan, kata Villafuerte: “Karena hal itu bukanlah nasihat terbaik yang bisa Anda dapatkan.” Informasi bisnis yang berkualitas lebih sulit didapatkan. Ia teringat pada teman-temannya yang ingin berbisnis laundry dan meminta nasihatnya.
“Aku mengatakan kepadanya mengenai seminar operasi toko laundry di Nagoskwela: ‘Kenapa kamu tidak hadir disana? Kamu akan mendapatkan nasihat dari orang-orang yang mengetahui bisnis itu.'” Temannya itu tidak menanggapi ide tersebut.
“Untungnya bisnisnya tidak hancur, namun memerlukan tiga tahun sebelum bisnis itu stabil.” Dibandingkan dengan temannya yang lain yang menghadiri seminar laundry itu. “Ia menghadiri seminar toko laundry itu — tokonya baru dibuka baru tiga bulan, namun sudah stabil,” kenang Villafuerte. “Dari situ Anda dapat melihat perbedaannya: meminta nasihat mengenai uang, bisnis, atau investasi, dari orang yang cuma Anda kenal, dibandingkan mendapatkannya dari orang yang memang ahli di bidang itu.”