Berbisnis adalah profesi yang paling banyak diminati oleh masyarakat di seluruh dunia. Pasalnya, tidak ada orang kaya di dunia ini yang tidak berbisnis, atau dengan kata lain, jika ingin kaya maka berwirausahalah. Tidak ada orang yang betul-betul kaya secara materi dengan menjadi pegawai atau karyawan disuatu instansi atau perusahaan. Sehingga profesi sebagai pengusaha pun selalu di elu-elukan oleh semua orang.
Namun sayangnya, kebanyakan dari orang-orang yang mengelukan itu, benar-benar hanya sebatas angan-angan. Jarang sekali yang betul-betul berani terjun ke delam dunia bisnis itu sendiri. Karena sesuai dengan apa yang akan didapatkan setelah menjadi pengusaha yang sukses, resiko yang harus diambilpun cukup besar. Sesuatu yang besar juga harus dibayar besar.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa suatu bisnis atau usaha membutuhkan modal untuk memulainya. Modal yang dimaksud disini tidak hanya sebatas modal uang tetapi juga modal mental atau keberanian. Bagaimana seseorang akan memiliki suatu usaha jika sebelum memulai saja dia telah menghitung dan mengkhawatirkan resiko yang mungkin akan dia hadapi.
Resiko terbesar dalam berbisnis adalah kerugian, uang yang telah diinvestasikan kedalam usaha tersebut lenyap karena bisnis tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Namun sebenarnya tidak ada kerugian sama sekali jika mampu melihatnya dengan bijak. Ada beribu nilai dan pelajaran yang didapat dari sebuah kegagalan, dan merupakan suatu yang biasa jika seseorang mengalami kegagalan pada bisnis-bisnis pertamanya. Tidak ada pengusaha sukses di dunia yang mengapai kesuksesannya tanpa menyicipi yang namanya kegagalan.
Oleh karena itu untuk memulai suatu usaha, hal pertama yang harus dimiliki seseorang adalah tekad dan keberanian. Berani memulai melangkah, berani mengambil resiko, baik resiko gagal maupun resiko akan berhasil. Jangan terlalu banyak berfikir, bertindak saja dan mulailah berwirausaha.
Tekad dan Keberanian
Untuk memulai usaha, Anda tidak membutuhkan uang sebagai modal utama. Namun, hal paling dasar yang harus dimiliki oleh seorang yang berwirausaha hanyalah tekad yang kuat dan keberanian untuk mulai melangkah. Meski dua hal ini terdengar sangat sepele, namun pada kenyataannya banyak orang yang tersandung pada langkah pertama ini. Sehingga hanya segelintir saja yang benar-benar akhirnya melangkah dan terjun ke dunia wirausaha.
Seorang yang memang memiliki jiwa pengusaha sejati, tidak akan gentar dengan langkah awal ini. Jelas mereka telah memiliki keduanya dan siap untuk melangkah. Pada umumnya mereka adalah orang-orang yang berjiwa pejuang dan menyukai tantangan. Namun, bagi sebagian orang yang masih belajar atau melatih jiwa wirausaha didirinya, membutuhkan sedikit dorongan atau paksaan untuk membuat mereka melangkah. Dorongan itu dapat berupa keterpaksaan keadaan, faktor ekonomi pada umumnya sering menjadi pendorong seseorang untuk memulai berwirausha.
Jika tekad dan keberanian telah dimiliki, maka masalah modal tidak lagi akan menjadi kendala. Tekad yang Anda miliki dengan sendirinya akan membimbing Anda untuk menemukan modal. Anda akan terdorong untuk berpikir bagaimana supaya bisa mendapatkan modal untuk memulai usaha yang telah Anda rencanakan.
Ilmu
Hal berikutnya yang harus Anda miliki adalah ilmu. Tekad dan keberanian Anda butuhkan saat akan memulai usaha, namun untuk menjalankannya Anda membutuhkan ilmu. Dalam hal ini Anda tidak perlu khawatir, selain Anda dapat belajar sendiri secara ortodok, juga terdapat berbagai macam buku yang bisa Anda jadikan sebagai guru dalam menjalankan bisnis Anda. Ada juga berbagai macam seminar bisnis yang sering dilakukan oleh pebisnis-pebinis yang berpengalaman, atau Anda juga bisa belajar dari lingkungan sekitar Anda. Saingan terberat adalah guru terhebat. Belajarlah dari mereka, ambil ilmu yang mereka terapkan di dalam bisnis mereka. Cari tahulah kenapa seseorang bisa gagal dalam bisnisnya dan kenapa juga bisa berhasil.
Jalankanlah ide bisnis yang sebenarnya sudah ada di kepala Anda selama ini. Karena Anda tidak akan pernah tahu apakah ide Anda tersebut bagus atau tidak tanpa mencoba mempraktekannya. Jangan terlalu banyak berpikir sebelum usaha Anda itu berdiri, namun berpikirlah mati-matian saat ia sudah mulai beroperasi.